Tren Aneh yang Pernah Booming Berkat Majalah Lifestyle Tahun 2000-an

Tahun 2000-an adalah dekade yang penuh dengan tren gaya hidup yang muncul dan hilang dengan cepat, banyak di antaranya dibentuk oleh majalah lifestyle yang memengaruhi opini publik. Majalah seperti Vogue, Cosmopolitan, dan GQ menjadi bible bagi generasi yang ingin mengikuti perkembangan terkini dalam dunia fashion, diet, dan kesehatan. Namun, beberapa tren yang populer pada masa itu ternyata terbilang aneh dan tak masuk akal jika dilihat dari perspektif zaman sekarang. ‍

Mulai dari diet ekstrem yang membuat kita bertanya-tanya tentang keamanannya, hingga fashion yang hanya bisa dibayangkan dalam konteks “apa yang sedang mereka pikirkan?”, tren-tren ini menjadi fenomena yang booming berkat media cetak yang begitu berpengaruh. Mari kita bahas beberapa tren paling aneh yang pernah booming berkat majalah lifestyle di tahun 2000-an!

Diet “Cleansing”: Menahan Diri dari Makanan, Hingga Detoks Hanya dengan Jus

1. Diet “Cleansing”: Menahan Diri dari Makanan, Hingga Detoks Hanya dengan Jus

Salah satu tren paling ekstrem yang muncul di tahun 2000-an adalah diet “cleansing” atau detoks. Konsep ini, yang banyak dibicarakan di majalah-majalah kesehatan dan lifestyle, membuat orang percaya bahwa mereka bisa “membersihkan” tubuh mereka dengan hanya mengonsumsi jus buah, air lemon, atau bahkan ramuan herbal tertentu untuk jangka waktu tertentu.

Majalah seperti Cosmopolitan dan Self memuat artikel-artikel yang menggambarkan detoks tubuh sebagai cara untuk menurunkan berat badan dengan cepat dan memberi tubuh energi baru. Para selebritas pun tak ketinggalan mengikuti tren ini. Namun, beberapa tahun kemudian, para ahli kesehatan mulai memperingatkan tentang risiko kesehatan dari diet yang sangat terbatas ini. Diet ini mengabaikan nutrisi seimbang dan bisa berakibat buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Banyak orang yang mencoba diet ini akhirnya mengalami kelelahan, kekurangan energi, dan masalah pencernaan. Tak sedikit yang menyadari bahwa tubuh manusia, sebenarnya, sudah memiliki mekanisme detoksifikasi sendiri melalui organ seperti hati dan ginjal, tanpa perlu melakukan diet yang ekstrem ini.

2. Skinny Jeans Super Ketat: Kembali ke Mode, Kembali ke Ketat!

Di dunia fashion, salah satu tren yang paling banyak dibicarakan di majalah-majalah lifestyle adalah skinny jeans. Tidak hanya sekadar celana ketat, tetapi skinny jeans super ketat yang membuat banyak orang kesulitan bernafas!

Majalah seperti Vogue dan GQ mempopulerkan gaya ini dengan menggambarkan model-model langsing yang mengenakan celana jeans yang begitu ketat sehingga seolah-olah mencetak bentuk tubuh mereka. Meskipun pada awalnya skinny jeans ini memberikan kesan sleek dan modern, beberapa tahun kemudian banyak orang mulai merasa bahwa nyaman adalah prioritas utama, dan tidak ada yang nyaman dengan celana yang terlalu ketat di bagian pinggang dan kaki.

Jadi, meskipun skinny jeans sempat menjadi ikon fashion, kini banyak orang lebih memilih jeans dengan potongan lebih longgar yang lebih nyaman digunakan sehari-hari. Tren celana ketat ini akhirnya mulai tertinggal dan digantikan dengan fit lebih fleksibel.

Leggings sebagai Pakaian Utama: Dari Gym ke Pesta!

3. Leggings sebagai Pakaian Utama: Dari Gym ke Pesta!

Leggings memang praktis, tetapi tren di awal 2000-an menjadikan leggings lebih dari sekadar pakaian olahraga. Majalah lifestyle, terutama Glamour dan Elle, mempopulerkan leggings sebagai pilihan utama untuk fashion sehari-hari, bahkan untuk pergi ke pesta!

Pada awalnya, leggings dipandang sebagai pakaian olahraga yang nyaman, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka dijadikan fashion statement yang bahkan dipadukan dengan atasan dress atau blus untuk acara yang lebih formal. Meskipun nyaman, leggings yang dikenakan untuk acara non-olahraga ini akhirnya dianggap sebagai pilihan yang terlalu kasual. Dengan model-model seperti booty leggings yang semakin populer, banyak orang mulai mempertanyakan kembali kepraktisan dan kecocokannya dalam acara tertentu.

Hasilnya? Leggings sebagai pakaian utama untuk pesta dan kegiatan formal mulai bergeser ke penggunaan yang lebih tepat guna, seperti untuk olahraga atau santai di rumah.

4. Ankle Booties: Kaki Seperti Terkurung!

Di dunia fashion, ankle booties atau sepatu bot yang sangat pendek hingga pergelangan kaki sempat booming pada tahun 2000-an berkat gaya dari majalah-majalah ternama. Meskipun terlihat stylish, sepatu bot pendek ini sering membuat kaki terlihat seperti terkungkung dan kurang nyaman. ❌

Sering kali dipadukan dengan dress mini atau celana ketat, ankle booties tampaknya memberi kesan futuristik dan edgy. Namun, kenyataannya adalah banyak orang yang merasa bahwa sepatu ini justru membatasi gerakan dan tidak terlalu nyaman untuk berjalan dalam waktu lama. Ankle booties, meskipun memiliki daya tarik fashion, akhirnya tak bertahan lama sebagai tren utama karena banyaknya alternatif sepatu yang lebih nyaman dan praktis.

5. Diet 5-2: Makan Sesedikit Mungkin, Dua Hari dalam Seminggu

Salah satu tren diet aneh yang dipopulerkan di majalah-majalah lifestyle adalah diet 5-2 yang mengharuskan pelaku diet untuk makan normal selama 5 hari, dan hanya mengonsumsi 500 kalori pada dua hari tertentu dalam seminggu. Diet ini sempat menjadi tren sakit-sakitan berkat majalah seperti Women’s Health dan Shape, yang menyarankan agar seseorang bisa mencapai berat badan ideal dalam waktu singkat dengan cara yang ekstrem.

Meski terdengar seperti solusi cepat, diet ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga dapat menimbulkan efek samping seperti kelelahan, gangguan metabolisme, dan bahkan depresi. Pada akhirnya, para ahli gizi menekankan bahwa diet sehat memerlukan pendekatan yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

Kesimpulan: Tren yang Terlahir dan Mati di Halaman Majalah

Tren-tren aneh yang lahir di halaman majalah lifestyle tahun 2000-an menunjukkan bagaimana media cetak dapat mempengaruhi budaya dan selera publik. Beberapa tren yang awalnya dianggap revolusioner ternyata berakhir dengan kekecewaan dan bahkan kritik, karena tidak memenuhi kebutuhan fungsional dan kenyamanan.

Dari diet ekstrem hingga fashion yang terlalu ketat, tahun 2000-an mengajarkan kita pentingnya memilih tren yang sesuai dengan gaya hidup dan kenyamanan pribadi. Tren-tren tersebut mungkin tidak bertahan lama, tetapi mereka tetap menjadi bagian dari sejarah budaya pop yang akan dikenang sebagai fenomena yang pernah menghiasi halaman majalah. ✨

BACA JUGA: Di Balik Majalah Musik Era 90-an: Arsip Liar Dunia Rock, Rap, dan Alternatif